Senja hari langit merah
Bangau pulang ke sarangnya
Cinta adalah anugerah
Jaga dalam keridhaan-Nya
Kurang makan badan lesu
Makan-nya sepiring dua
Cinta itu bukan nafsu
Cinta untuk ketentraman jiwa
Sedikit cita jagalah mata
Tiada iri lapanglah dada
Jaga-lah kesucian cinta
Jangan biarkan cinta ternoda
Pancing ikan dalam kolam
Dapat banyak satu keranjang
Tumbuhkan cinta setiap malam
Dalam doa sujud panjang
Kelelawar di dalam goa
Indah sekali burung bulbul
Sama-sama kita berdoa
Bila berjodoh pasti terkabul
Hujan deras tiada terkira
Amat dingin semilir anginnya
Cinta menyulut api asmara
Bagaimana memadamkannya
Berdiri tegak tangkai tebu
Tebu diperas sambil berlagu
Badai asmara selalu menggebu
Duduk di pelaminan yang ditunggu
Badai laut terus mendera
Perahu karam lubang di rongga
Apa sebab cinta membara
Agar semarak rumah tangga
Dalam hutan hiduplah landak
Ular memanjat pohon pinang
Jika memang Tuan berkehendak
Kenapa tuan tiada meminang
Kenapa ular memanjat pinang
Karena ia mengejar mangsanya
Memang takut hendak meminang
Karena harta saya tak punya
Keras sekali kayu meranti
Kerasnya bagai kayu jati
Harta bisa dicari nanti
Yang utama budi pekerti
Bangun rumah susun bata
Tidur sementara dalam tenda
Jika begitu puan berkata
Apakah itu suatu pertanda
Kain sutra terasa halus
Kan terasa sebuah peniti
Jika niat tuan tulus
Dinda terima sepenuh hati
Kelap-kelip kunang-kunang
Mata terpukau menyaksikan
Hati ini terasa senang
Mendengar apa yang puan katakan
Alam terkembang pelipur lara
Hikmah renungan mesti dibawa
Jelas sudah semua perkara
Datanglah tuan pada orang tua
Binatang apa berjalan melata
Berjalan dengan badannya
Cinta utama hanya 'tuk Pencipta
Setelah itu untuk Rasul-Nya
Anak pandai dapat piala
Hasil usaha sejiwa raga
Cinta yang benar dapat pahala
Cinta yang membawa ke surga
Kalau hendak naik kelapa
Harus kuat tenaganya
Janganlah membuatmu terlupa
Karna cinta kepada dunia
Ilmu diikat oleh pena
Carinya dengan hati yang ramah
Jangan engkau mudah terlena
Akan cinta kepada rumah
Jiwa kuat karena akidahnya
Kerja kuat karena doanya
Jangan pula berpaling pada-Nya
Karena sibuk berdagang dan usaha
Perut lapar ingin makan
Nasi masih dalam kukusan
Inilah cinta yang melalaikan
Cinta kepada emas perhiasan
Kepala sakit itu puyeng
Maka carilah obatnya
Biarpun muka aku gak ganteng
Tapi aku selalu mensyukurinya
Mati lampu aku bakar lilin
Kubakar lilin diatas batu
Tahukah cara berlatih disiplin ?
Yaitu dengan sholat lima waktu
Kalau cinta saling sayang
Kalau benci saling patah hati
Waktu hidup rajin sembahyang
Kelak bahagia di akhirat nanti
Buat nasi dari beras
Enak sekali rasanya
Rajinlah kamu untuk kerja keras
Seakan akan hidup selamanya
Kamu kesana aku kesini
Aku disini kamu disana
Berdoalah hari ini
Jika ingin harimu sempurna
Pagi hari ke rumah bibi
Kerumah bibi untuk membantunya
Siapa yang cinta pada Nabi
Kelak bahagia dalam hidupnya
Mawar merah telah pupus
Hanya tangkai saja yang tersisa
Jangan menangis karena cinta putus
Menangislah karena banyaknya dosa
Kepala sakit itu puyeng
Maka carilah obatnya
Biarpun muka aku gak ganteng
Tapi aku selalu mensyukurinya
Mati lampu aku bakar lilin
Kubakar lilin diatas batu
Tahukah cara berlatih disiplin ?
Yaitu dengan sholat lima waktu
Kalau cinta saling sayang
Kalau benci saling patah hati
Waktu hidup rajin sembahyang
Kelak bahagia di akhirat nanti
Buat nasi dari beras
Enak sekali rasanya
Rajinlah kamu untuk kerja keras
Seakan akan hidup selamanya
Kamu kesana aku kesini
Aku disini kamu disana
Berdoalah hari ini
Jika ingin harimu sempurna
Pagi hari ke rumah bibi
Kerumah bibi untuk membantunya
Siapa yang cinta pada Nabi
Kelak bahagia dalam hidupnya
Mawar merah telah pupus
Hanya tangkai saja yang tersisa
Jangan menangis karena cinta putus
Menangislah karena banyaknya dosa