Cinta Pencipta

Cinta Pencipta

[edit lirik]
Senja hari langit merah
Bangau pulang ke sarangnya
Cinta adalah anugerah
Jaga dalam keridhaan-Nya


Kurang makan badan lesu
Makan-nya sepiring dua
Cinta itu bukan nafsu
Cinta untuk ketentraman jiwa


Sedikit cita jagalah mata
Tiada iri lapanglah dada 
Jaga-lah kesucian cinta 
Jangan biarkan cinta ternoda


Pancing ikan dalam kolam
Dapat banyak satu keranjang
Tumbuhkan cinta setiap malam
Dalam doa sujud panjang


Kelelawar di dalam goa
Indah sekali burung bulbul
Sama-sama kita berdoa
Bila berjodoh pasti terkabul


Hujan deras tiada terkira
Amat dingin semilir anginnya
Cinta menyulut api asmara
Bagaimana memadamkannya


Berdiri tegak tangkai tebu
Tebu diperas sambil berlagu
Badai asmara selalu menggebu
Duduk di pelaminan yang ditunggu


Badai laut terus mendera
Perahu karam lubang di rongga
Apa sebab cinta membara
Agar semarak rumah tangga


Dalam hutan hiduplah landak
Ular memanjat pohon pinang
Jika memang Tuan berkehendak
Kenapa tuan tiada meminang


Kenapa ular memanjat pinang
Karena ia mengejar mangsanya
Memang takut hendak meminang
Karena harta saya tak punya 


Keras sekali kayu meranti
Kerasnya bagai kayu jati
Harta bisa dicari nanti
Yang utama budi pekerti


Bangun rumah susun bata
Tidur sementara dalam tenda
Jika begitu puan berkata
Apakah itu suatu pertanda


Kain sutra terasa halus
Kan terasa sebuah peniti
Jika niat tuan tulus
Dinda terima sepenuh hati


Kelap-kelip kunang-kunang
Mata terpukau menyaksikan 
Hati ini terasa senang
Mendengar apa yang puan katakan


Alam terkembang pelipur lara
Hikmah renungan mesti dibawa
Jelas sudah semua perkara
Datanglah tuan pada orang tua 
Binatang apa berjalan melata
Berjalan dengan badannya
Cinta utama hanya 'tuk Pencipta
Setelah itu untuk Rasul-Nya

Anak pandai dapat piala
Hasil usaha sejiwa raga
Cinta yang benar dapat pahala
Cinta yang membawa ke surga 


Kalau hendak naik kelapa
Harus kuat tenaganya
Janganlah membuatmu terlupa
Karna cinta kepada dunia


Ilmu diikat oleh pena
Carinya dengan hati yang ramah 
Jangan engkau mudah terlena
Akan cinta kepada rumah 


Jiwa kuat karena akidahnya
Kerja kuat karena doanya
Jangan pula berpaling pada-Nya
Karena sibuk berdagang dan usaha


Perut lapar ingin makan
Nasi masih dalam kukusan
Inilah cinta yang melalaikan
Cinta kepada emas perhiasan


Kepala sakit itu puyeng
Maka carilah obatnya
Biarpun muka aku gak ganteng
Tapi aku selalu mensyukurinya


Mati lampu aku bakar lilin
Kubakar lilin diatas batu
Tahukah cara berlatih disiplin ?
Yaitu dengan sholat lima waktu


Kalau cinta saling sayang
Kalau benci saling patah hati
Waktu hidup rajin sembahyang
Kelak bahagia di akhirat nanti


Buat nasi dari beras
Enak sekali rasanya
Rajinlah kamu untuk kerja keras
Seakan akan hidup selamanya


Kamu kesana aku kesini
Aku disini kamu disana
Berdoalah hari ini
Jika ingin harimu sempurna


Pagi hari ke rumah bibi
Kerumah bibi untuk membantunya
Siapa yang cinta pada Nabi
Kelak bahagia dalam hidupnya


Mawar merah telah pupus
Hanya tangkai saja yang tersisa
Jangan menangis karena cinta putus
Menangislah karena banyaknya dosa